This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, October 7, 2021

perancangan jaringan

 

Pada penelitian ini penulis melakukan Simulasi konfigurasi Jaringan LAN pada kota Banjarmasin- sampit-jakarta.  Jarak di antara setiap gedung masih dalam jangkauan wilayah yang berdekatan.

·         Penulis akan melakukan simulasi konfigirasi jaringan pada kota Jaringan Banjarmasin(wireless (WLAN)): 24 client + 1 interface router (25 host)

·         Jaringan Sampit(kabel (LAN)): 24 client + 1 interface router (25 host)

·         Jaringan Jakarta (Server) : 1 server + 1 interface router (2 host)

·         Jaringan Jakarta-Sampit(WAN1): 2 interface

·         Jaringan Sampit - Banjarmasin (WAN2): 2 interface

·         IP address yang digunakan 192.168.x.0/24 (x dapat diganti dari tanggal lahir, dalam contoh ini diambil angka 1), sehingga diperoleh subnetting untuk masing-masing jaringan:

·         Jaringan wireless 25 host: 192.168.1.0/27

·         Jaringan kabel 25 hots: 192.168.1.32/27

Selain  itu  komputer  Client  juga  dapat  terhung dengan  server.  Untuk  lebih  lanjutnya  akan  penulis  pada  bagian  selanjunya.

3.3.   Kebutuhan Fungsi Pendukung

 

Pada bagian ini dijelaskan kebutuhasn sistem pendukung yang dalam melakukan   Simulasi   konfigurasi   jaringan   Local   Area   Network.      Adapun kebutuhan sistem pendukung yang diperlukan, dalam melakaukan simulasi konfigurasi jaringan akan dibahas pada sub bab berikut.

 

 

1.   Perangkat Jaringan

 

Kebutuhan   perangkat   jaringan   dalam   melakukan   konfigurasi   jaringan

 

perusahaan “ Sumber Rejeki” adalah sebagai berikut

 

a.   Router 3 buah b.   Switch 2 buah

c.   Komputer Client 64 Buah d.   1 Komputer server 1 Buah e.   Kabel Straight 51 buah

f.   Kabel automatic 2 buah g.   Server 1 bua

2.   Internet Protokol

 

Kebutuhan  perangkat  jaringan  dalam  melakukan  konfigurasi  jaringan

 

adalah sebagai berikut.

 

Table III.1 Gambaran Umum penggunaan Ip Static pada Router dan server

 

 

No

 

 

Server

Router1

/Gedung A

Router

2/Gedung B

Router 3

/Gedung C

1

Fastethernet0/0

 

192.168.1.3

 

11.6.2.1

 

11.4.2.1

 

10.5.3.1

2

Fastethernet0/1

 

-

 

10.5.2.1

 

192.168.20.1

 

192.168.11.1

3

Fastethernet0/2

 

-

 

192.168.1.1

 

192.168.21.1

 

192.168.11.1

4

Fastethernet0/3

 

-

 

192.168.2.1

 

192.168.22.1

 

192.168.14.1

5

Fastethernet0/4

 

-

 

192.168.3.1

 

-

 

-

 

 

 

3.4.   Tahapan Rancangan Jaringan

 

Dalam pembuatan Simulasi Jaringan ini ada beberapa hal yang perlu diketahui agar dapat memahami konsep dari tahapan Konfigurasi jaringan yang kami lakukan. Untuk lebih jelasnya akan di sampaikan pada sub bab sebagai Berikut.

3.4.1. Pembuatan desain Jaringan

 

Setelah mengetahui kebutuhan jaringan selanjutnya kita akan melakukan desain jaringan yang akan kita  buat. Adapun desain jaringan yang penulis buat sesuai dengan Dapat di lihat pada gambar III.1 dibawah ini.


Gambar III.1 Rancangan Umum Arsitektur Jaringan LA


3.4.2. Langkah-Langkap Konfigurasi Jaringan

 

1.    Lakukan  konfigurasi router A pada fast Ethernet 2.0 dengan Ip address 192.168.1.1 sedangkan subnet masknya 255.255.255.0 yang merupakan  ip address kelas C.

 

 


Gambar III.2 Konfigurasi Router A

 

2.    Selanjutnya melakukan konfigurasi pada server yang ada di gedung A lantai

 

1. Settingan pada server dengan Ip 192. 168.1.2 secara static. Alasan kita menggunakan Ip Static ialah agar Ip yang kita gunakan pada server tidak

 

 


Gambar III.3 Konfigurasi Server A

berubah-ubah dan memudahkan kita untuk melakukan konfigurasi pada computer  yang lainnya.  Dalam hal ini  yang kita atur  adalah  Ip address Server yang kita gunakan pada setiap gedung yaitu gedung A, B, dan C.

3.    Selanjutnya  membuat  setting  router  server  pada  setiap  Komputer  Client secara DHCP untuk memudahkan computer Client mendapatkan Ip secara Otomatis,  dapat  dilihat  pada  Gambar  d  bawah  ini.  Start  ip  Addres maksudnya di mulainya Ip untuk computer client kita, Yaitu 192.1 68.1.3 yang mana ip 192. 168.1.1. dan 192.168. 1.2 telah kita gunakan pada router dan server. Sampai dengan proses ini Router FastEthernet2/0,  

 


Gambar III.4 Konfigurasi Ip DHCP Untuk komputer client pada


4.    Hasil konfigurasi ip address pada Jakarta A

 

 




Gambar III.5 Hasil konfigurasi komputer client A

 

5.    Kemudian kita akan mengatur Komputer yang ada pada gedung A lantai 2, lakukan pengaturan pada router FastEthernet3/0 dengan memberikan Ip 192.

168. 2.1. selain itu kita membuat settingan Ip Addres untuk computer Client secara DHCP pada router FastEthernet3/0. Ip dhcp exluded-address merupakan  ip  yang  tidak  boleh  digunakan  Komputer  client  karena  Ip tersebut telah digunakan oleh router FastEthernet3/0. pada saat ini computer Client pada gedung A lantai 2 telah mendapatkan Ip Addres secara otomatis.


Gambar III.6 Setting ip router dan komputer client Gedung A Lantai 2


6.    Selanjutnya   adalah   melakukan   Konfigurasi   pada   router   Gedung   A FastEthernet4/0  dengan  memberikan  Ip  192.  168.  3.1.  selain  itu  kita membuat settingan Ip Addres untuk computer Client secara DHCP pada router FastEthernet3/0. pada saat ini computer Client pada gedung A lantai

2 telah mendapatkan Ip Addres secara otomatis.

 



Gambar III.7 Setting ip router dan komputer client Gedung A Lantai 3

 

7.    Selanjutnya   adalah   melakukan   konfigurasi   pada   router   Gedung   A FastEthernet0/0 dengan memberikan Ip 11.6.2.1 yang merupakan Ip Kelas A. pada tahapan ini tentunya kita   bebas Memilih Ip Kelas Mana Saja. Namun kami menggunakan Ip kelas A untuk mencoba sebagai media pembelajaran antara IP Kelas A dan C dapat digunakan supaya tidak terpaku

dengan Ip kelas C.

 


Gambar III.8 Setting ip router gedung A fast Ethernet 0/0


 

 

 

8.    Selanjutnya   adalah   melakukan   Konfigurasi   pada   router   Gedung   B FastEthernet0/0  dengan  memberikan  Ip  11.6.2.2  dengan  subnet  mask

255.0.0.0 yang merupakan Ip Kelas A.

 


Gambar III.9 Setting ip router gedung B fast Ethernet 0/0

 

9.    Kemudian kita akan mengatur Komputer yang ada pada gedung B lantai 1, lakukan pengaturan pada router FastEthernet1/0 dengan memberikan Ip 192.

168.  20.1.  selain  itu  kita membuat  settingan  Ip  Addres  untuk  computer Client secara DHCP pada router FastEthernet1/0. Pada saat ini computer Client pada gedung B lantai 1 telah mendapatkan Ip Addres secara otomatis



 

24

Gambar. III.10 Setting ip router B fast Ethernet 1/0 dan Komputer Client lantai 1

 

 

 

10.  Kemudian kita akan mengatur Komputer yang ada pada gedung B lantai 2, lakukan pengaturan pada router FastEthernet2/0 dengan memberikan Ip 192.

168.  21.1.  selain  itu  kita membuat  settingan  Ip  Addres  untuk  computer Client secara DHCP pada router FastEthernet2/0. Pada saat ini computer Client pada gedung B lantai 1 telah mendapatkan Ip Addres secara otomatis

 



Gambar. III.11 Setting ip router B fast Ethernet 2/0 & Komputer Client lantai 2


11.  Kemudian kita akan mengatur Komputer yang ada pada gedung B lantai 3, lakukan pengaturan pada router FastEthernet3/0 dengan memberikan Ip 192.

168. 20.1 selain itu kita membuat settingan Ip Addres untuk computer Client secara DHCP. Pada router FastEthernet3/0. Saat ini computer Client pada gedung B lantai 1 telah mendapatkan Ip Addres secara otomatis. Sampai pada tahapan Ini kita telah membuat konfigurasi 2 gedung yaitu gedung A dan Gedung B




Gambar. III.12 Setting ip router B fast Ethernet 3/0 & Komputer Client lantai 3

12.  Selanjutnya   adalah   melakukan   Konfigurasi   pada   router   Gedung   C FastEthernet0/0  dengan  memberikan  Ip  11.6.2.2  dengan  subnet  mask

255.0.0.0 yang merupakan Ip Kelas A. Pada tahapan ini kami konfigurasi Ip address  router  secara  otomatis  di  menu  config  dengan  memasukan  Ip address dan subnet mask. Dalam hal ini pilihan kami melakukan konfigurasi

melalui menu Config sebagai media pembelajaran karena pada tahapan sebelumnya melakukan konfigurasi dengan cara CLI.

 


Gambar III.13 Setting ip router gedung C fast Ethernet 0/0

 

13.  Kemudian kita akan mengatur Komputer yang ada pada gedung C lantai 1, lakukan pengaturan pada router FastEthernet1/0 dengan memberikan Ip 192.

168. 11.1 selain itu kita membuat settingan Ip Addres untuk computer Client secara DHCP. Pada router FastEthernet1/0. Saat ini computer Client pada gedung C lantai 1 telah mendapatkan Ip Addres secara otomatis.



 

27

Gambar III.14 Setting ip router B fast Ethernet 1/0 & Komputer Client lantai 1

14.  Kemudian kita akan mengatur Komputer yang ada pada gedung C lantai 2, lakukan pengaturan pada router FastEthernet3/0 dengan memberikan Ip 192.

168. 12.1 selain itu kita membuat settingan Ip Addres untuk computer Client secara DHCP. Pada router FastEthernet1/0 Saat ini computer Client pada gedung C lantai 2 telah mendapatkan Ip Addres secara otomatis.


Gambar III.15 Setting ip router B fast Ethernet 2/0 & Komputer Client lantai 2


15.  Kemudian kita akan mengatur Komputer yang ada pada gedung C lantai 3, lakukan pengaturan pada router FastEthernet3/0 dengan memberikan Ip 192.

168. 14.1 selain itu kita membuat settingan Ip Addres untuk computer Client secara DHCP. Pada router FastEthernet3/0. Saat ini computer Client pada gedung B lantai 1 telah mendapatkan Ip Addres secara otomatis. Sampai pada tahapan Ini kita telah membuat konfigurasi 3 gedung yaitu gedung A, B,dan Gedung C.

 


Gambar III.16 Setting ip router B fast Ethernet 3/0 & Komputer Client lantai 3


16.  Selanjutnya kita melakukan konfigurasi RIP Routing pada setiap Router pada jaringan kita, add Netowok Id yang telah Kita setting di setiap router yang telah kita masukan sebelumnya. Proses ini merupakan suatu cara membuat Komputer yang ada pada jaringan kita dapat terhubung satu sama lain walaupun di network yang berbeda.

 


Gambar III.17 Setting RIP Router


3.4.3. Pengujian Jaringan

 

1.   Pengujian pada Komputer gedung A

 



Gambar III.18 Pengujian komputer Client gedung A dengan gedung berbeda

 

 


Gambar III.19 Pengujian komputer Client Gedung A ke server


2.    Pengujian pada Komputer gedung B

 

 


Gambar III.20 Pengujian komputer Client gedung B dengan gedung berbeda



Gambar III.21  Pengujian komputer Client B ke server


3.   Pengujian pada Komputer gedung C

 

 


Gambar III.22  Pengujian komputer Client gedung C dengan gedung berbeda